Sabtu, 05 November 2011

Sayyidina Ali Karomallahu Wajhah

Siapa yang tidak mengenal Imam Ali?. Beliau adalah Ahlul Bait yang terkenal dengan kemuliaan dan keutamaannya. Beliau adalah orang yang paling dicintai Allah dan RasulNya. Beliau adalah Ksatria yang teguh membela kebenaran dan menjadi panutan bagi setiap pencari kebenaran. Tidak ada satupun yang meragukan keilmuan Imam Ali kecuali orang yang memiliki sesuatu di hatinya.

Sungguh Jiwa Mulia selalu memiliki daya tarik dan daya tolak, tertariklah mereka yang hatinya bersih dan tertolaklah mereka yang kotor hatinya. Tidakkah manusia melihat betapa sejarah hidupNya dipenuhi mutiara yang bersinar. Cahayanya menyilaukan mempesona bagi para pecinta kebenaran dan menyakitkan hati para pendengki. Mutiara itu terpelihara dalam untaian kesucian, dan tak akan pernah pudar oleh suara-suara sumbang.

Sebagian dari manusia entah mengapa terkelabui oleh pikiran yang lusuh, mereka menunjukkan sikap sinis terhadap keutamaan Imam Ali. Mereka tidak mau menerima jika keutamaan Imam Ali adalah sebaik-baik keutamaan yang ada diantara semua Sahabat Nabi yang lain. Mereka menginginkan Imam Ali sama seperti sahabat lainnya yaitu di bawah kedudukan ketiga khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka mengaku berpegang kepada hadis tetapi pada kenyataannya mereka menolak banyak hadis lainnya. Jika kita melihat kriteria keutamaan dari segi Ilmu, Maka Imam Ali jelas memiliki keilmuan yang jauh lebih tinggi dibanding sahabat yang lain termasuk ketiga khalifah.

Diriwayatkan oleh Abdurrazaq As Shan’ani dalam Tafsir Abdurrazaq 3/241عبد الرزاق عن معمر عن وهب بن عبد الله عن أبي الطفيل قال شهدت عليا وهو يخطب وهو يقول سلوني فوالله لا تسألوني عن شئ يكون إلى يوم القيامة إلا حدثتكم به وسلوني عن كتاب الله فوالله ما من آية إلا وأنا أعلم بليل نزلت أم بنهار أم في سهل أم في جبل

Abdurrazaq dari Ma’mar dari Wahab bin Abdullah dari Abu Thufail yang berkata ‘aku menyaksikan Ali berkata dalam khutbahnya “Bertanyalah kalian kepadaku, Demi Allah tidaklah kalian bertanya kepadaku tentang sesuatu sampai hari kiamat kecuali aku akan menceritakannya kepada kalian. Bertanyalah kalian kepadaku tentang Kitab Allah, karena Demi Allah tidak ada satupun dari ayat-ayat Al Quran kecuali Aku mengetahui kapan ia diturunkan pada malam atau siang hari dan dimana diturunkan, di lembah atau di gunung”.

Atsar ini sanadnya shahih dan telah diriwayatkan oleh para perawi yang terpercaya.Abdurrazaq bin Hamam As Shan’ani adalah penulis kitab Tafsir dan Al Mushannaf. Ibnu Hajar dalam Taqrib At Tahdzib 1/599 menyebutnya sebagai seorang hafiz yang tsiqat.Ma’mar bin Rasyd Al Azdi Abu Urwah adalah perawi Bukhari Muslim dan Ashabus Sunan. Dia adalah perawi yang tsiqat. Ibnu Hajar dalam At Tahdzib juz 10 no 441menyebutkan bahwa ia dinyatakan tsiqat oleh Ibnu Ma’in, Al Ajli, Ibnu Hibban, An Nasa’i, dan Yaqub bin Syaibah. Dalam At Taqrib 2/202 Ibnu Hajar menyatakan bahwa ia tsiqat tsabit.Wahab bin Abdullah Al Kufi disebutkan dalam At Tahdzib juz 11 no 280 kalau telah meriwayatkan darinya Ma’mar bin Rasyd dan ia dinyatakan tsiqat oleh Ibnu Ma’in dan Al Ajli. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 2/292 menyatakan kalau ia tsiqat.Abu Thufail Amr bin Watsilah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/464 kalau ia seorang sahabat Nabi SAW.

Atsar tersebut dengan matan yang sama juga diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam kitabnya Jami’ Bayan Al Ilmi Wa Fadhlih 1/464 no 726 dengan sanad sebagai berikutحدثني أحمد بن فتح قال حدثنا حمزة بن محمد قال حدثنا اسحاق بن ابراهيم قال حدثنا محمد بن عبد الأعلى قال حدثنا محمد بن ثور عن معمر عن وهب بن عبد الله عن أبي الطفيل


Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Fath yang berkata telah menceritakan kepada kami Hamzah bin Muhammad yang berkata telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim yang berkata telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A’la yang berkata telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Tsawr dari Ma’mar dari Wahab bin Abdullah dari Abi Thufail.

Syaikh Abu Asybal Samir Az Zuhairi pentahqiq kitab Jami’ Bayan Al Ilmi berkata tentang atsar iniإسناده صحيح ورجاله ثقات

Sanadnya Shahih dan para perawinya terpercaya.

Oleh karena itu tidak diragukan lagi kalau Atsar ini shahih dan Imam Ali memang berkata demikian. Perkataan Imam Ali menunjukkan keluasan ilmu yang beliau miliki dan tentu semua itu terjadi atas izin Allah SWT. Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan ilmu kepada hambaNya yang disucikan. Patut juga untuk dikatakan disini bahwa perkataan Imam Ali itu tidak pernah diucapkan oleh satupun sahabat yang lainnya termasuk ketiga khalifah.

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal dalam Fadhail As Shahabah no 1098حدثنا عبد الله نا عثمان بن أبي شيبة نا سفيان عن يحيى بن سعيد قال أراه عن سعيد قال لم يكن أحد من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم يقول سلوني الا علي بن أبي طالب

Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah yang berkata telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yahya bin Sa’id yang berkata saya melihat Sa’id berkata “Tidak ada seorangpun dari Sahabat Nabi SAW yang pernah berkata “Bertanyalah kepadaku” kecuali Ali bin Abi Thalib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar