Kamis, 20 September 2012

UNTA MENJADI SAKSI BAGI ORANG YANG DIFITNAH


Pada masa permulaan Islam, ada seorang muslim yang difitnah telah mencuri seekor unta. Pemfitnahnya mengajukan saksi-saksi palsu, yakni orang-orang munafik yang tidak segan untuk bersumpah palsu. Maka, orang yang seyogyanya tak bersalah itu diputus oleh hakim sebagai pencuri.

Menurut hukum Islam, seorang pencuri harus dihukum potong tangan. Lalu, orang mukmin yang malang ini pun berdoa, “Tuhanku, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Mereka telah memfitnahku. Aku tidak mencuri unta itu. Engkau Mahatahu, selamatkanlah aku dari kehinaan ini, karena aku telah bershalawat pada Nabi paling mulia. Engkau Mahakuasa, izinkanlah unta itu berbicara. Jadikanlah ia sebagai saksiku.” Setelah berdoa demikian, dia mendesah keras, dan rahmat Allah SWT pun meliputi dirinya. Tak sulit bagi Sang Mahaperkasa dan Mahakuasa untuk membuat unta tersebut dapat berbicara dengan bahasa manusia. Hewan ini berkata, “ Ya, Rasulullah, aku milik orang beriman ini. Orang-orang itu adalah saksi palsu dan si pemfitnah telah membuat tuduhan palsu terhadap orang mukmin sejati ini.” Lantas unta tersebut mendekati pemiliknya dengan sikap tunduk dan duduk didepannya.


Syahdan, terkuaklah kebohongan saksi-saksi palsu ini, mereka tak dapat berkutik dengan kesaksian unta itu dan merasa malu. Seiring dengan itu, tumbuhlah cahaya iman dalam hati orang-orang yang turut menyaksikan peristiwa menakjubkan ini. Nabi Muhammad SAW bertanaya, “Wahai orang mukmin, bagaimana engkau dapat memperoleh keajaiban itu?” Orang mukmin tadi menjawab, Ya Rasulullah, saya selalu bershalawat kepadamu sepuluh kali sebelum tidur.”
Nabi yang adil dan suci bersabda, “Karena shalawatmu kepadaku, Allah SWT bukan hanya menyelamatkanmu dari hukuman potong tangan di dunia ini, tetapi juga akan menyelamatkanmu dari siksa neraka di akhirat. Barangsiapa bershalawat kepadaku sepuluh kali pada sore hari dan sepuluh kali pada pagi hari, Allah SWT akan membangkitkannya bersama para nabi kesayangan dan kepercayaanNya dan wali-wali yang patuh, dan Dia akan melimpahkan berkah kepadanya sebagaimana berkah kepada nabiNya.

1 komentar:

  1. SAKSI SAKSI peristiwa Isro Mi'roj
    .
    Nabi SAW berkata, “Sesungguhnya aku telah melewati rombongan Bani Fulan (yakni salah satu kafilah dagang mereka) di Rauha’, mereka sedang mencari salah satu untanya yang hilang, dan aku menunjukkan dimana untanya tersesat. Aku juga sempat minum segelas air (air yang diperuntukkan bagi para musyafir) pada kendaraan mereka, dan menyisakannya. Silahkan kalian bertanya kepada mereka tentang hal ini jika mereka telah kembali!!” Mendengar penjelasan itu, salah seorang dari mereka berkomentar, “Sungguh ini suatu bukti (bahwa Nabi
    SAW benar dengan cerita dan pengalaman beliau)!!”

    Mereka berkata lagi, “Ceritakanlah rombongan unta kami lainnya yang akan kembali??”

    Nabi SAW bersabda, “Aku melewati mereka di Tan’im.”

    Tan’im adalah daerah perbatasan ‘tanah haram’ tetapi sudah termasuk ‘tanah halal’, jauhnya tidak sampai sepuluh kilometer dari Makkah. Mereka berkata, “Berapa jumlahnya, apa saja muatannya, keadaannya bagaimana, siapa saja dan kapan akan tiba di sini?”, dan Nabi SAW dengan lancar menceritakannya,

    “Rombongan dagang itu adalah begini dan begini, di dalamnya ada si Fulan dan si Fulan, yang paling depan adalah seekor unta berwarna abu-abu. Dan mereka akan tiba di sini pada saat matahari terbit besok pagi!!”Ternyata rombongan kafilah itu telah mengirimkan utusan tentang kedatangan mereka, dan dia hadir juga saat itu. Spontan ia berkomentar, “Ini juga suatu tanda bukti!!”

    Keesokan harinya ketika matahari terbit, mereka menjumpai rombongan kafilah dagang itu datang dengan ciri-ciri yang tepat seperti digambarkan Rasulullah SAW.
    Namun, karena Allah memang belum menghendaki mereka untuk memperoleh hidayah keislaman, mereka hanya berkata, “Sungguh ini adalah suatu sihir yang yata!!”

    Sumber : Shahihul Bukhary, 2/684: Shahih Muslim, 1/96; sirah An-nabawiah, Ibnu Hisyam, Zadul Ma’ad; Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal , Blog Percik Kisah Nabi

    BalasHapus